Selasa, 10 Agustus 2010

Bulan Suci Ramadhan yang penuh Berkah


AL- Hamdullillah , Allah SWT masih memanjangkan umur kita sehingga kita kembali berjumpa dengan bulan suci Ramadhan 1431 H. Insya Allah, tanggal 1 Ramadan 1431 H bertepatan dengan 11 Agustus 2010 M. Umur yang panjang adalah nikmat Allah SWT yang harus kita syukuri.

Mensyukuri nikmat nikmat Alloh bukan hanya sekedar diucapkan, tetapi harus diyakini dalam hati, dinyatakan dengan lidah, dan diikuti dengan amal yang nyata.


Salah satu cara mensyukuri nikmat Allah adalah menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan gembira dan menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh sesuai dengan perintah-Nya (QS Al-Baqarah 183). Kenapa kita menyambut kehadiran Ramadhan dengan gembira?

Karena bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini Allah SWT menurunkan kitab suci Al-Quran, di bulan mulia ini ada satu malam yang barangsiapa beribadah pada malam itu maka nilainya sama dengan seribu bulan yakni malam Lailatul Qadar.

Keistimewaan lain dari bulan Ramadan adalah ibadah yang kita kerjakan akan dibalas dengan berlipat ganda oleh Allah SWT. Dan barangsiapa yang berpuasa di bulan ini dengan penuh keimanan dan perhitungan serta karena-Nya semata maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Yang paling istimewa lagi, sebagaimana dinyatakan sebuah hadist Qudsyi yang artinya: “Alllah berfirman; setiap amal manusia adalah baginya (bagi manusia itu sendiri) kecuali puasa (shaum), karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya.”

Begitu istimewanya bulan Ramadan, Rasulullah SAW menyeru para sahabat dan kaum muslim agar menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW yang mengaku sebagai orang yang beriman tentu kita harus mempersiapkan diri dalam menyambut kehadiran bulan mulia itu yang oleh Rasulullah disebut sebagai tamu agung.

Berikut beberapa petunjuk dalam menyambut bulan suci Ramadan:

 Bersihkan diri kita dari sifat-sifat tercela seperti dendam, dengki dan sombong. Rasulullah SAW menganjurkan, sebelum memasuki bulan Ramadan kita harus saling memberi maaf, sehingga kita memasuki bulan mulia dan suci itu dengan hati yang suci pula.

*  Di penghujung bulan Sya’ban kita sudah berniat dan bertekad untuk menunaikan shaum (puasa) semata-mata karena Allah SWT, serta mengikuti petunjuk berpuasa sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah.

*  Menjaga kesehatan fisik kita agar dapat melaksanakan shaum  dengan baik. Jika ada yang kurang sehat maka berobatlah dengan dokter. Sebab kewajiban berpuasa adalah bagi orang yang sehat. Bagi yang tidak sehat tidak wajib berpuasa, tetapi di luar Ramadan setelah sehat ia harus membayar puasa yang ditinggalkannya (QS Al-Baqarah 184).

*  Kita juga dianjurkan mempersiapkan bekal baik materi maupun mental. Kebutuhan materi berupa kebutuhan pokok kita sehari-hari, sedangkan kesiapan mental adalah dengan sabar dan tawakkal kepada Allah SWT, dan diiringi kesediaan untuk berinfaq di jalan-Nya.

*  Menghindari hal-hal yang berbau bid’ah, seperti kebiasaan-kebiasaan melakukan hal-hal yang tisak pernah dituntunkan oleh Rasulullah SAW sebelum memasuki bulan Ramadan.

 Bulan Ibadah
Bulan Ramadan juga dijuluki bulan ibadah (Syahrul Ibadah) karena kita dian-jurkan untuk banyak beribadah. Selain melakukan shalat malam (qiamullail) atau Tarawih, kita juga dianjurkan selalu berintegrasi dengan kitab suci Al-Quran, seperti membacanya (tilawah) dan men-dalami makna dan kandungannya (tadabbur). Kita juga dianjurkan untuk lebih menggiatkan majelis-majelis taklim baik di mesjid, mushala maupun di kantor-kantor.

Alhamdulillah, belakangan ini sudah banyak jemaah masjid yang menggelar ceramah sebelum Shalat Tarawih. Demikian pula sesudah shalat Subuh dan Zuhur di beberapa kantor. Manfaatkanlah bulan penuh berkah ini dengan banyak berdoa atau bermunajah ke hadirat Ilahi, mohon ampun.

Karena Ramadan adalah bulan pembersih diri dan hati kita. Doa hamba Allah di bulan penuh rahmat ini merupakan doa yang diterima (ijabah) oleh-Nya, jika kita beriman dan mematuhi segala perintah-Nya (QS Al-Baqarah 186).

Selama Ramadan kita latih diri kita, keluarga dan anak-anak kita untuk menciptakan kondisi dan suasana yang Islami. Mempererat silaturrahmi dengan tetangga, teman sekantor dan masyarakat lingkungan.

Yang lebih penting lagi adalah memperbanyak upaya kepedulian sosial terhadap fakir miskin, anak yatim dan mereka yang hidupnya dalam kesulitan. Perbanyak sedekah dan infak kepada mereka. Bagi yang memiliki kelebihan rezeki yang diberikan Allah SWT, tunaikanlan zakat apabila nisab dan haulnya sudah cukup.

Dalam memperbanyak ibadah, kita juga harus berusaha untuk meningkatkan kualitas puasa kita, sehingga akan berbekas pada sebelas bulan sesudah Ramadan. Mari kita coba untuk bermuhasabah (introspeksi) tentang puasa-puasa kita yang lalu. Sudahkah revolusi kejiwaan yang semestinya terjadi sesudah sebulan kita berpuasa.

Jangan hanya justru rutinitas tahunan dimana pada siang hari kita menahan diri dari rasa lapar dan haus. Selebihnya tidak terjadi apa-apa lagi. Rasulullah SAW telah mengingatkan kita dalam hadistnya:

“Betapa banyak orang yang berpuasa, yang tidak memperoleh apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan haus.” Mudah-mudahan kita tidak termasuk golongan yang demikian.
Selamat menunaikan ibadah puasa. Marhaban ya Ramadan! 

selengkapnya

0 komentar:

Selamat Tahun Baru 2013 !!! .

 
Powered by Blogger