Makah adalah tanah Haram yang
dikukuhkan Allah sejak Langit dan bumi diciptakan, negeri yang dicintai Allah
dan rastlNya serta menjadi kiblat kaum Muslimin. Makah merupakan kota
pertama di muka bumi karena menjadi tempat menetap Adan Hawa setelah bertemu di
Jabal Rahmah. Dari sini manusia berkembang biak dan menyebar ke seluruh
penjuru.
Ketika Adam tinggal di Makah pertama
kali beliau meminta kepada Allah agar diselamatkan dari godaan Iblis yang telah
mencelakakannya di syurga. Allah mengabulkan doanya kemudian memerintahkan
malaikat turun ke bumi mengelilingi tempat nabi Adam menjaganya agar iblis
tidak dapat mencapainya. Tempat malaikat berjaga itu kemudian menjadi batas
Tanah Haram.
Selanjutnya Nabi Ibrahim as dengan
menancapkan tapal batas di tempat-tempat yang ditunjukkan oleh Malaikat
Jibril. Ada 943 tanda batas yang ditancapkan di atas bukit, lembah dan
tempat lain. Pada saat Futuh Makah, Rasulullah mengutus Tamim bis Asad untuk
memperbaharui tapal batas tersebut.
Ketika rasulullah mendapatkan
kemenangan dari Allah dengan menaklukan kota Makah, Rasulullah SAW berdiri di
hadapan manusia menyampaikan pidatonya ”Sesungguhnya Allah telah melarang
tentara bergajah masuk ke Mekah, dan Allah telah menaklukan Mekah untuk
RasulNya dan orang yang beriman. Dan sesungguhnya tidak dihalalkan bagi orang
sebelumku untuk menyerbu Makah. Hanya dihalalkan satu saat khusus untukku pada
hari ini, dan sesungguhnya tidak dihalalkan untuk siapapun setelahku……”.
Demikianlah kekhususan kota Makah yang berlaku hingga akhir jaman kelak.
Allah telah memberikan jaminan
keamanan kepada seluruh makhluk yang ada Mekah. Pahala amalan di sana berlipat
ganda dibandingkan dilakukan di tempat lain. Shalat di Masjidil haram 100.000
kali lebih utama dibandingkan di tempat lain. Namun demikian, dosa berbuat
kejahatan di Mekah juga akan dilipatgandakan oleh Allah, sehingga seorang
Muslim hendaknya menjauhkan diri dari berbuat maksiat di Mekah.