Senin, 24 Desember 2012

HAJI MABRUR DAN PENCAPAIANNYA MENURUT KACAMATA ISLAM

PENDAHULUAN Haji adalah merupakan ibadat fardhu yang diwajibkan, tetapi kewajipan haji agak berlainan dengan ibadat-ibadat yang lain dari segi konsep dan kefardhuannya, di mana ibadat haji hanya diwajibkan ke atas umat Islam yang berkemampuan mengunjungi Baitullahil Haram di Makkah. Ada pun orang-orang yang tidak berkemampuan dari segi perbelanjaan, kesehatan tubuh badan dan keselamatan perjalanan, maka tidak diwajibkan atau dengan arti kata lain tidak dikira salah karana tidak melakukannya. Firman Allah dalam surah Aali Imran ayat 97 yang bermaksud :- " Dan Allah mewajibkan manusia mengerjakan ibadat Haji dengan mengunjungi Baitullah yaitu siapa yang mampu sampai kepadanya " MANUSIA DAN IBADAT HAJI Rata-rata umat Islam mengakui tentang kewajipan ibadat Haji yang difardhukan, jika ada umat Islam yang menentang dan mengingkari kefardhuannya maka kufurlah ia. Walau bagaimana pun, umat Islam pada keseluruhannya berkaitan dengan ibadah haji ini terbahagi kepada beberapa golongan : - Golongan yang berkemampuan untuk mengerjakan ibadah Haji sehingga mereka telah mengerjakannya beberapa kali dan berkemampuan untuk mengerjakannya beberapa kali lagi jika mereka mau. - Golongan yang hanya berkemampuan untuk menunaikan ibadah Haji walaupun sekali sahaja dalam hidupnya, samula telah dikerjakan atau akan dikerjakan. - Golongan yang langsung tidak berkemampuan untuk menunaikan ibadah Haji walaupun sekali dalam hidup sedangkan keinginan dan cita-cita tetap ada. - Golongan yang berkemampuan dari segi perbelanjaan dan seumpamanya tetapi belum lagi mengerjakan ibadat Haji dan tidak pernah terlintas untuk mengerjakannya walaupun ia telah berkesempatan ke tempat-tempat lain yang lebih jauh dari pada itu. Golongan yang keempat inilah yang dibimbangi akan mati sebagai seorang Yahudi atau Nasrani. Ini berdasarkan hadis Rasulullah S.A.W yang diriwayatkan oleh Al Hakim dari pada Sayidina Ali yang bermaksud : " Siapa yang memiliki perbelanjaan yang melebihi dari keperluannya dan mencukupi untuk perbelanjaan menunaikan ibadah Haji serta mempunyai kendaraan yang boleh membawanya ke Baitullah dan tidak mengerjakan Haji, maka tidak ada apa yang menghalanginya dari mati sebagai seorang Yahudi atau Nasrani " TINGKATAN IBADAH HAJI Hampir sama seperti ibadah sembahyang dan puasa, ibadah Haji mempunyai empat peringkat yang berbeda :- - Haji Mardud Haji mardud ialah haji yang tidak diterima olah Allah SWT lantaran karena kekurangan syarat-syarat dan rukunnya atau sebab-sebab yang lain yang menyebabkan hajinya tidak diterima atau ditolak oleh Allah SWT. - Haji Maqbul Ialah haji yang sah dan diterima oleh Allah SWT dan orang yang mengerjakan haji maqbul ini dianggap sebagai telah menunaikan perintah Allah dan telah menyempurnakan rukun Islam yang ke lima tanpa diberi ganjaran pahala. - Haji Makhsus Ibadah haji yang dikerjakan oleh orang-orang yang tertentu yang sempurna segala syarat dan rukunnya, ia bukan sahaja sekadar dianggap sah dan diterima oleh Allah tetapi diampunkan segala dosanya. Haji ini termasuk ke dalam apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari, Ibnu Majah, An-Nasai dan Ahmad daripada Abu Hurairah yang bermaksud : " Siapa yang menunaikan ibadah Haji, tidak ia melakukan keburukan dan kekejian, maka kembalilah ia seperti hari yang dilahirkan oleh ibunya " - Haji Mabrur Inilah tingkatan haji yang paling tinggi dan istimewa, tidak semua boleh mendapatkannya. Haji ini bukan saja sekadar dianggap menunaikan kewajipan, tetapi selain dari diampunkan segala dosanya, ia juga akan dimasukkan ke dalam syurga. Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At-Tabrani daripada Abdullah b. Abas yang bermaksud : " Haji mabrur itu, tidak ada balasan baginya melainkan Syurga " PENGERTIAN HAJI MABRUR Haji adalah ibadah khusus, salah satu di antara rukun yang ke lima. Mengikut pengertian syarak, haji ialah mengunjungi Baitullahil Haram dalam bulan-bulan haji kerana mengerjakan tawaf, sai'e dan wukuf di Arafah dengan syarat yang tertentu dan menunaikan segala perkara -perkara yang wajib yang berkaitan dengannya. Adapun perkataan "MABRUR" di segi pengertian bahasanya ialah perbuatan yang tidak ada syubahat atau keraguan padanya atau hanya diartikan dengan makna yang diterima. Makna Haji Mabrur pada istilah ialah haji yang diterima dan balasannya yang luarbiasa iaitu Syurga, manakala lawannya ialah Haji Mardud iaitu haji yang ditolak dan tidak diterima. SYARAT-SYARAT HAJI MABRUR Untuk mencapai tingkatan haji yang mabrur, tidak semudah seperti yang disangkakan tetapi tidak mustahil untuk mendapatkannya. Ia memerlukan beberapa syarat yang tertentu berdasarkan masa-masa tertentu. Sebelum Menunaikan Haji Ada beberapa perkara yang seharusnya dikerjakan sebelum berangkat menunaikan fardhu haji iaitu : - Niat Niat semata-mata kerana Allah, jangan sekali dicampur-adukkan dengan perasaan riak dan takbur. Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim daripada Umar Al-Khattab yang bermaksud " Sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung kepada niat, dan sesungguhnya bagi setiap seorang itu apa yang diniatkan " - Wang Perbelanjaan Wang yang digunakan untuk tujuan keperluan bagi menunaikan ibadat Haji hendaklah daripada wang yang halal, jangan sekali dicampur-adukkan dengan sesuatu yang haram atau yang syubahat. - Kewajipan Yang Sempurna Setelah cukup syarat yang mewajibkan seseorang itu menunaikan Haji tanpa memaksa diri sendiri untuk menunaikan haji sebelum ia berkemampuan untuk sampai kepadanya. Semasa Mengerjakan Haji Semasa mengerjakan Haji juga perlu menjaga beberapa perkara : - Menyempurnakan segala rukun-rukun Haji - Menyempurnakan segala perkara-perkara wajib Haji - Membayar segala jenis dam yang dikenakan - Tidak melakukan larangan ketika berihram Haji seperti persetubuhan, kemaksiatan dan kemungkaran. Firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 197 yang bermaksud : " Masa untuk mengerjakan Ibadah Haji itu ialah beberapa bulan termaklum, oleh yang demikian sesiapa yang telah mewajibkan dirinya dengan niat mengerjakan Ibadah Haji itu, maka tidak boleh mencampuri dan tidak boleh membuat maksiat dan tidak boleh bertengkar dalam masa mengerjakan Haji " Selepas Menunaikan Haji Orang yang telah menunaikan Haji, dianggap telah membersihkan dirinya daripada segala dosa dan kesalahan, setelah menunaikan Ibadah Haji khasnya setelah kembali ke Tanah Air maka beberapa perkara perlu diawasi : - Mengekalkan diri sentiasa dalam keadaan bersih dari sebarang noda dan dosa dengan menjauhkan perkara-perkara mungkar yang dilarang. - Memperbanyakkan amal soleh untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan - Memperbaiki diri ke arah yang lebih sempurna di segi akhlak dan kelakuan Dengan terlaksananya segala apa yang dinyatakan seperti di atas, maka besar kemungkinan seseorang itu akan mencapai ke tahap Haji Mabrur yang diidamkan oleh setiap pengunjung Baitullahil Haram. PENUTUP Dengan uraian yang ringkas ini, diharap akan dapat memberikan satu gambaran tentang Haji Mabrur dan pencapaiannya atau sekurang-kurangnya dapat dijadikan sebagai panduan untuk mencapai Haji Mabrur. Didoakan semoga kita semua akan dikurniakan taufik dan hidayah serta kemampuan untuk melaksanakan Ibadah Haji dengan sempurna dan penuh ketaqwaan, terhindar dari sifat riak yang merosakkan amalan. Kepada Allah diserahkan segala urusan dan kepada Allah dipohonkan ganjaran di atas setiap amal yang dikerjakan.
selengkapnya

Selasa, 09 Oktober 2012

Mohon Doa Restu Menunaiakan Ibadah Haji 2012

Assalammu'alaikum Wr. Wb. Saudara dan semua kerabat yang dirahmati Allah SWT. Sehubungan dengan rencana keberangkatan saya dan istri ( SUTRISNO ANTONI / YULAIKAH ) untuk menunaikan ibadah haji yang insya Allah akan berangkat tgl 11 Oktober 2012, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua kerabat dan handai tolan apabila ada perkataan atau tingkah laku kami yg tidak berkenan selama ini, baik yang sengaja ataupun tidak sengaja. Tidak lupa juga mohon doa restunya agar bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar & mendapat ridho Allah SWT serta mendapat haji Mabrur. Amin amin ya Rabbal Alamiin... Wassalam , SUTRISNO ANTONI dan YULAIKAH
selengkapnya

Sabtu, 25 Agustus 2012

Halal bihalal RT 43 RW 4 Jatikerto Kromengan Malang

Halal bihalal, dua kata berangkai yang sering diucapkan dalam suasana Idul Fitri, adalah satu dari istilah-istilah "keagamaan" yang hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia. Istilah tersebut seringkali menimbulkan tanda tanya tentang maknanya, bahkan kebenarannya dari segi bahasa , walaupun semua pihak menyadari bahwa tujuannya adalah mencipakan keharmonisan antara sesama manusia demikian yang diungkapkan oleh ustad Anwar dlm acara halal bihalal Rt 43 Tw 4 Jatikerto Kromengan Malang pada tanggal 25 Agustus 2012 Hemat saya, paling tidak ada dua makna yang dapat dikemukakan menyangkut pengertian istilah tersebut, yang ditinjau dari dua pandangan. Yaitu, pertama, bertitik tolak dari pandangan hukum Islam dan kedua berpijak pada arti kebahasan. Menurut pandangan pertama - dari segi hukum - kata halal biasanya dihadapkan dengan kata haram. Haram adalah sesuatu yang terlarang sehingga pelanggarannya berakibat dosa dan mengundang siksa, demikian kata para pakar hukum. Sementara halal adalah sesuatu yang diperbolehkan serta tidak mengundang dosa. Jika demikian, halal bihalal adalah menjadikan sikap kita terhadap pihak lain yang tadinya haram dan berakibat dosa. menjadi halal dengan jalan memohon maaf. Pengertian seperti yang dikemukakan di atas pada hakikatnya belum menunjang tujuan keharmonisan hubungan, karena dalam bagian halal terdapat sesuatu yang dinamai makruh atau yang tidak disenangi dan sebaiknya tidak dikerjakan. Pemutusan hubungan (suami-istri, mislanya) merupakan sesuatu yang halal tapi paling dibenci Tuhan. atas dasar itu, ada baiknya makna halal bihalal tidak dikaitkan dengan pengertian hukum. Menurut pandangan kedua - dari segi bahasa - akar kata halal yang kemudian membentuk berbagai bentukan kata, mempunyai arti yang beraneka ragam, sesuai dengan bentuk dan rangkaian kata berikutnya. Makna-makna yang diciptakan oleh bentukan-bentukan tersebut, antara lain, berarti "menyelesaikan problem", "meluruskan benang kusut", "melepaskan ikatan", dan "mencairkan yang beku".
Jika demikian, ber-hala bihalal merupakan suatu bentuk aktivitas yang mengantarkan pada pelakunya untuk meluruskan benag kusut, menghangatkan hubungan yang tadinya beku sehingga cair kembali, melepaskan ikatan yang membelenggu, serta menyelesaikan kesulitan dan problem yang menghadang terjalinnya keharmonisan hubungan. Boleh jadi hubungan yang dingin, keruh dan kusut tidak ditimbulkan oleh sifat yang haram. Ia menjadi begitu karena Anda lama tidak berkunjung kepada seseorang, atau ada sikap tidal adil yang Anda ambil namun menyakitkan orang lain, atau timbul keretakan hubungan dari kesalhpahaman akibat ucapan dan lirikan mata yang tidak disengaja. Kesemuanya ini, tidak haram menurut pandangan hukum, namun perlu diselesaikan secara baik; yang beku dihangatkan, yang kusut diluruskan, dan yang mengikat dilepaskan. Itulah makna serta substansi halal bihalal, atau jika istilah tersebut enggan anda gunakan, katakanlah bahwa itu merupakan hakikat Idul Fitri, sehingga semakin banyak dan seringnya Anda mengulurkan tangan dan melapangkan dada, dan semakin parah luka hati yang Anda obati dengan memaafkan , maka semakin dalam pula penghayatan dan pengamalan Anda terhadap hakikat halal bihalal . Bentuknya memang khas Indonesia, namun hakikatnya adalah hakikat ajaran Islam.
selengkapnya

Tradisi Kupatan di Indonesia

Ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa (janur) yang masih muda. Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa. Makanan khas yang menggunakan ketupat, antara lain kupat tahu (Sunda), Grabag (kabupaten Magelang), kupat glabet (Kota Tegal), coto makassar (dari Makassar, ketupat dinamakan Katupa), lotek, serta gado-gado yang dapat dihidangkan dengan ketupat atau lontong. Ketupat juga dapat dihidangkan untuk menyertai satai, meskipun lontong lebih umum. Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Di Filipina juga dijumpai bugnoy yang mirip ketupat namun dengan pola anyaman berbeda.[1] Ada dua bentuk utama ketupat yaitu kepal bersudut 7 (lebih umum) dan jajaran genjang bersudut 6. Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. • Penggunaan lain Di antara beberapa kalangan di Pulau Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat. Ada masyarakat yang memegang tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa, sehingga ketupat hanya disajikan sewaktu lebaran dan hingga lima hari (Jawa, sepasar) sesudahnya. Bahkan ada beberapa daerah di Pulau Jawa yang hanya menyajikan ketupat di hari ketujuh sesudah lebaran saja atau biasa disebut dengan Hari Raya Ketupat. Di pulau Bali, ketupat (di sana disebut kipat) sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara. Selain untuk sesaji, di Bali ketupat dijual keliling untuk makanan tambahan yang setaraf dengan bakso, terutama penjual makanan ini banyak dijumpai di Pantai Kuta dengan didorong keliling di sana. Tradisi ketupat (kupat) lebaran menurut cerita adalah simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa ku = ngaku (mengakui) dan pat = lepat (kesalahan) yang digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Pulau Jawa yang pada waktu itu masih banyak yang meyakini kesakralan kupat. Asilmilasi budaya dan keyakinan ini akhirnya mampu menggeser kesakralan ketupat menjadi tradisi Islami ketika ketupat menjadi makanan yang selalu ada di saat umat Islam merayakan lebaran sebagai momen yang tepat untuk saling meminta maaf dan mengakui kesalahan.
selengkapnya

Rabu, 22 Agustus 2012

MAKNA LEBARAN KETUPAT

1. Lebaran Lebaran merupakan istilah yang sering dipakai masyarakat dalam menyambut hari Raya Idul Fitri. Lebaran sendiri berasal dari akar kata bahasa Jawa “Lebar” yang berarti selesai, sudah berlalu. Maksud kata “lebar” disini adalah sudah berlalunya bulan Ramadhan, selesainya pelaksanaan ibadah puasa wajib pada bulan Ramadhan hingga tibalah waktunya masuk bulan Syawal. Pada awal bulan Syawal inilah dilaksanakan Hari Raya Idul Fitri, orang Jawa biasa menyebutnya dengan istilah “Riyaya” atau “Badha”. Riyaya merupakan istilah untuk lebih mempersingkat kata hari raya sedangkan istilah badha berasal dari Bahasa Arab dari akar kata ba’da yang berarti setelah, selesai. Kata badha maupun lebaran mempunyai persamaan arti, yaitu selesainya pelaksanaan ibadah puasa, maka tibalah waktunya berhari raya Idul Fitri. Istilah lebaran sudah menjadi istilah nasional, yang diartikan oleh masyarakat Indonesia sebagai Hari Raya Idul Fitri. 2. Ketupat Ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara berbahan dasar beras yang dibungkus dengan selongsong terbuat dari anyaman daun kelapa (janur). Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa. Makanan ini sudah menjadi makanan khas masyarakat Indonesia dalam menyambut hari Raya Idul Fitri. Ada dua bentuk ketupat yaitu kepal (lebih umum) dan jajaran genjang. Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Singapura dan Brunei. [1] Biasanya ketupat disuguhkan dengan opor ayam, rendang dan masakan-masakan khas masing-masing daerah yang mengandung santan. Ketupat sendiri telah berkembang akibat kreatifitas kuliner di beberapa daerah. Beberapa jenis ketupat yang ada saat ini diantaranya adalah : Ketupek Katan Kapau Katupek katan yang khas Kapau, yaitu ketupat ketan berukuran kecil yang dimasak dalam santan berbumbu. Ketupat ketan adalah versi rebus dari lemang. Santannya menjadi sampai kental sekali dan merasuk ke dalam ketupat. Ketupat kentan ini bisa dimakan sebagai dessert, tetapi juga bisa dimakan dengan lauk pedas, misalnya gulai itik cabe hijau atau rendang. Ketupat Glabed Ada lagi sajian rakyat lain di Tegal yang sangat populer, yaitu Kupat Glabed. Kali ini bukan ketupat dari desa Glabed. Kupat glabed adalah ketupat yang dimakan dengan kuah kuning kental. Glabed sendiri sebenarnya berasal dari ucapan orang Tegal bila mengekspresikan kuah yang kental ini. Glabed-glabed! Ketupatnya dipotong-potong, dibubuhi tempe goreng, dan disiram dengan kuah glabed. Tambahkan sambal bila ingin citarasa pedas. Topping-nya adalah kerupuk mi yang terbuat dari tepung singkong dan taburan bawang goreng. Sebagai lauknya, Kupat Glabed selalu didampingi dengan sate ayam atau sate kerang. Ketupat Blegong (Tegal) Kupat Blengong (Kupat Glabed dengan daging Blengong, Blengong=Keturunan hasil perkawinan Bebek dan Angsa) Ketupat Bongko (Tegal) Kupat Bongko adalah Ketupat dengan sayur tempe yang telah diasamkan. Ketupat Betawi (Bebanci) Masakan paling khas dan unik yang dimiliki masyarakat Betawi adalah ketupat bebanci. Sesuai dengan namanya, ketupat bebanci adalah masakan dengan unsur utama ketupat. Ketupat ini disantap dengan kuah santan berisi daging sapi dan diberi aneka bumbu seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah. Sayangnya saat ini sudah sangat sulit menemukan penjual ketupat ini. Ketupat Cabuk Rambak (Solo) Cabuk rambak adalah ketupat nasi yang diiris tipis-tipis, dan disiram dengan sedikit sambal wijen (dicampur kemiri dan kelapa parut yang terlebih dulu digongseng). Ada yang menyukai sambal yang sangat pedas, ada yang menyukai rasa sambal yang gurih. Rasa sambalnya memang sangat khas. Hidangan ini disajikan dengan kerupuk nasi yang disebut karak.[2] Ketupat Tahu/ Tahu Campur (Ketoprak) Ketupat tahu atau tahu campur atau istilah lain yang digunakan para penjual adalah ketoprak, merupakan makanan khas dari ketupat yang diiris-iris lalu diberi sayuran, irisan tahu goreng, telor rebus serta disiram dengan sambal kacang. Makanan ini dapat dijumpai di daerah jawa tengah secara umum. ASAL MULA TRADISI LEBARAN KETUPAT Lebaran ketupat murni berasal dari tanah Jawa, sejak pemerintahan Paku Boewono IV. Sebuah kearifan lokal yang hanya dilakukan di Indonesia. Sama halnya dengan tradisi halal bihalal. Tradisi lebaran ketupat yang disertai dengan acara halal bihalal tidak ditemukan di negara lain selain di Indonesia.[3] Lebaran ketupat ini di masayarakat Jawa dikenal dengan istilah Syawalan, dimana waktunya bertepatan dengan bulan Syawal. Lebaran ketupat juga dinamai dengan istilah Badha Kupat. Lebaran ketupat dilaksanakan tepat pada hari ketujuh pada bulan Syawal. Masyarakat Jawa dikenal dengan tingkat religiusitas yang tinggi. Pada masyarakat selain Jawa, setelah sholat Ied mungkin mereka melakukan aktivitas kegiatan seperti hari-hari biasanya. Pada masyarakat Jawa, setelah sholat Ied, mereka biasanya melakukan kegiatan silaturahim ke sanak famili, saudara, tetangga dekat dan sekitar lingkungan mereka. Sehari setelah Hari Raya Idul Fitri atau lebaran, umumnya mereka melaksanakan puasa sunnah bulan Syawal. Puasa sunnah Syawal dilaksanakan sampai enam hari, setelah itu mereka mengadakan acara halal bihalal (ma’af mema’afkan) dan bersilaturahim dengan kerabat dekat maupun jauh. Acara silaturahim ini umumnya dilakukan oleh masyarakat Jawa dimana yang muda mengunjungi yang lebih tua. Hal ini mencerminkan pandangan hidup orang Jawa, bahwa orang hidup harus tepa selira, unggah-ungguh (tahu tata krama dan sopan santun). Biasanya yang muda membawa makanan khas ketupat dengan lauk opor ayam yang akan diberikan kepada kerabat yang lebih tua. Makanan ini nantinya akan disantap bersama-sama dengan kerabat. Makanan ketupat inilah yang menjadi ciri khas pada lebaran ketupat, sehingga hampir dipastikan di tiap keluarga masyarakat Jawa akan menghidangkan suguhan ketupat dengan lauknya opor ayam dan sambal goreng setiap lebaran ketupat tiba. Tradisi lebaran ketupat menyebar ke luar tanah Jawa dibawa oleh orang-orang Jawa yang merantau ke luar pulau, bahkan ke luar negeri. Tradisi lebaran ketupat hingga akhirnya dikenal oleh masyarakat diluar Jawa dan menjadi tradisi yang menasional, hampir di tiap daerah terdapat tradisi yang sejenis dengan tradisi lebaran ketupat tak terkecuali di luar negeri yang ada orang Jawanya. MAKNA FILOSOFIS LEBARAN KETUPAT Masyarakat Jawa mempercayai Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan ketupat. Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari kata bahasa Jawa “ngaku lepat” yang berarti “mengakui kesalahan”. Sehingga dengan ketupat sesama muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan cara memakan ketupat tersebut.[4] Makanan ketupat menjadi simbol dalam masyarakat Jawa, sehingga orang yang bertamu akan disuguhi ketupat pada hari lebaran dan diharuskan memakannya sebagai pertanda sudah rela dan saling mema’afkan. Di daerah pedesaan, ketupat masih dibuat sendiri oleh tangan-tangan terampil para ibu dan gadis, namun di daerah perkotaan yang sudah sulit untuk memperoleh janur atau daun kelapa yang masih muda, ketrampilan ini sudah hilang dan masyarakat lebih suka membeli selongsong ketupat di pasar atau bahkan membeli dalam bentuk ketupat yang sudah masak. Lalu ketupat tersebut diantarkan kepada sanak saudara sebagai lambang permohonan maaf dan silaturrahmi. Pada saat hari lebaran ketupat, ketupat yang dijadikan makanan khas pada masyarakat Jawa sebagai simbol bahwa semua orang Jawa mengaku salah (ngaku lepat). Dalam setahun, orang saling berebut ”benar”. Anehnya, dalam suasana Idul Fitri, semua orang saling berebut untuk menyatakan lepat (salah). Sebuah kondisi yang fitrah, yang muda menyampaikan lepat. Namun, yang tua tidak langsung mengiyakan, tetapi dengan diikuti kalimat, ”wong tuwa uga akeh lupute” (orang tua juga banyak salahnya). Hal ini tidak hanya terjadi dalam tatanan keluarga saja, tetapi berlaku juga dalam tatanan struktur pemerintahan. Pejabat golongan strata atau pangkat yang lebih tinggi juga menyampaikan hal ini kepada pejabat yang pangkatnya lebih rendah atau stafnya. Mereka semua mengaku salah. Banyak makna filosofis yang dikandung dalam makanan ketupat ini. Bungkus yang dibuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa. Janur artinya sejatine nur (cahaya) yang melambangkan kondisi manusia dalam keadaan suci setelah mendapatkan pencerahan (cahaya) selama bulan Ramadhan. Jadi, makna dari lebaran ketupat adalah kesucian lahir batin yang dimanifestasikan dalam tujuan hidup yang esensial. Sedangkan bentuk segi empat mencerminkan prinsip “kiblat papat lima pancer”, yang bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah. Kiblat papat lima pancer ini, dapat juga diartikan sebagai empat macam nafsu manusia, yaitu amarah, yakni nafsu emosional, aluamah atau nafsu untuk memuaskan rasa lapar, supiah adalah nafsu untuk memiliki sesuatu yang indah, dan mutmainah, nafsu untuk memaksa diri. Keempat nafsu ini yang ditaklukkan orang selama berpuasa. Jadi, dengan memakan ketupat orang disimbolkan sudah mampu menaklukkan keempat nafsu tersebut. Sebagian masyarakat juga memaknai rumitnya anyaman bungkus ketupat mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia sedangkan warna putih ketupat ketika dibelah dua mencerminkan kebersihan dan kesucian setelah mohon ampun dari kesalahan. Beras sebagai isi ketupat diharapkan menjadi lambang kemakmuran setelah hari raya. Biasanya, ketupat disajikan bersama opor ayam dan sambal goreng. Ini pun ternyata ada makna filosofisnya. Opor ayam menggunakan santan sebagai salah satu bahannya. Santan, dalam bahasa Jawa disebut dengan santen yang mempunya makna “pangapunten” alias memohon maaf. Saking dekatnya kupat dengan santen ini, ada pantun yang sering dipakai pada kata-kata ucapan Idul Fitri : Mangan kupat nganggo santen. Menawi lepat, nyuwun pangapunten. (Makan ketupat pakai santan, bila ada kesalahan mohon dimaafkan.) Pada masa lalu, terdapat tradisi unik yang berbau mistis, namun kini sudah jarang ditemukan. Ketupat juga dianggap sebagai penolak bala (jimat), yaitu dengan menggantungkan ketupat yang sudah matang di atas kusen pintu depan rumah, biasanya bersama pisang, dalam jangka waktu berhari-hari, bahkan berbulan-bulan sampai kering. Masyarakat di daerah tersebut masih memegang tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa, sehingga ketupat hanya disajikan sewaktu lebaran dan hingga sepekan sesudahnya. Sedangkan di Bali, ketupat sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara.
selengkapnya

Selasa, 21 Agustus 2012

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1433 H

“Sebelas bulan kita kejar dunia, kita umbar napsu angkara. Sebulan penuh kita gelar puasa, kita bakar segala dosa. Sebelas bulan kita sebar dengki dan prasangka, sebulan penuh kita tebar kasih sayang sesama. Dua belas bulan kita berinteraksi penuh salah dan khilaf, di hari suci nan fitri ini, kita cuci hati, kita buka pintu maaf. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.”
selengkapnya

Sabtu, 11 Agustus 2012

Tanda Tanda Malam Seribu Bulan

Nabi Muhammad SAW pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda2nya, yaitu: 1. Udara dan suasana pagi yang tenang Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan) 2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya Dari Ubay bin Ka’ab RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim) 3. Terkadang terbawa dalam mimpi Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum. 4. Bulan nampak separuh bulatan Abu Hurairoh RA pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata : “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan” (HR. Muslim) 5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan). Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari RasulullahSAW : ‘Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)’ (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan) 6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya
selengkapnya

Sabtu, 04 Agustus 2012

PGRI : Hasil UKG Belum Bisa Gambarkan Kompetensi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil uji kompetensi guru (UKG) secara online belum menggambarkan kompetensi guru yang komprehensif. Penyebabnya, UKG online dilaksanakan dalam proses yang tidak baik dan merugikan guru. Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo, di Jakarta, Sabtu (4/8/2012) ini, mengatakan, para guru mengerjakan UKG online dalam proses yang gelisah. Para guru mengalami kendala yang merugikan mereka, mulai dari banyak soal yang tertukar, tidak ada jawaban yang benar, tidak ada jawaban yang tersedia, namun guru harus tetap menjawab. Ada juga soal yang mempertanyakan gambar atau tabel, namun tidak muncul. Guru fisika harus mengerjakan IPA terpadu yang banyak materi biologi dan kimia. Ada guru yang baru mengerjakan beberapa nomor, koneksi terputus, tetapi hasilnya langsung diputuskan. "Hasil UKG online itu belum menggambarkan kompetensi guru yang komprehensif. Sebaiknya hasil UKG yang banyak bermasalah itu dianggap uji coba," kata Sulistyo. Menurut Sulistyo, Kemendikbud jika mempublikasikan hasil UKG agar bijaksana. UKG hanya mengukur kemampuan kognitif guru, untuk kompetensi pedagogik dan profesional. Kedua kompetensi ini bisa dipelajari. Adapun kompetensi kepribadian dan sosial sama sekali belum tergambar. Padahal, kedua potensi ini juga berperan penting dalam proses pendidikan, terlebih dalam proses pendidikan karakter. "Kemendikbud selama ini terlalu mengagung-agungkan angka," kata Sulistyo.
selengkapnya

Nilai Sementara UKG Rata rata 44,5

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga hari ketiga, tercatat 373.415 guru TK hingga SMA/SMK telah mengikuti uji kompetensi guru. Dari hasil pengolahan terhadap 243.619 peserta UKG hari pertama dan kedua, nilai rata-rata sementara UKG tergolong rendah, hanya 44,5. Hal itu dipaparkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Jumat (3/8), di Jakarta. ”Ada yang nilainya 91,12. Ada juga yang nol, salah semua,” kata Nuh. Yang diukur dalam UKG bukan hanya kemampuan pedagogi atau metode pengajaran, melainkan juga kapasitas pengetahuan dan pemahaman guru pada bidang ilmunya. Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidik Kemdikbud Syawal Gultom menambahkan, standar nilai minimal yang ditentukan pemerintah adalah 70. ”Namun, hingga hari ketiga, dari 373.415 peserta yang ikut UKG, hanya sekitar 10 persen yang memperoleh nilai di atas 70,” kata Syawal. Ada 316 kabupaten/kota yang nilai rata-ratanya di bawah rata-rata nasional. Hanya 92 kabupaten/kota yang nilainya di atas rata-rata nasional. Menurut Nuh, dari hasil UKG itu ada yang menarik. Nilai Bahasa Indonesia untuk guru SMP berada di bawah rata-rata dan nilainya paling rendah daripada mata pelajaran lain. ”Ada yang harus dirombak untuk pengembangan kemampuan Bahasa Indonesia para guru,” katanya. Biaya Rp 50 miliar Nuh mengatakan, dari 4.158 tempat uji kompetensi (TUK), hanya 2.344 yang aktif, sedangkan 877 TUK gagal terkoneksi dengan jaringan internet. ”Bagi yang gagal terkoneksi dengan internet akan dihentikan,” kata Nuh. Syawal menambahkan, soal-soal yang gagal terunduh atau tidak lengkap dalam internet tak akan dinilai. Misalnya, soal-soal yang menggunakan gambar atau grafis. ”Kami sudah menerima keluhan para guru,” ujarnya. Adapun biaya UKG untuk 1.006.216 peserta, kata Syawal, sekitar Rp 50 miliar. Biaya ini terdiri dari Rp 50.000 untuk biaya pelaksanaan setiap peserta dan Rp 90.000 per hari untuk honor pengawas. Sementara itu, sejumlah guru peserta UKG yang mengalami kendala dalam mengerjakan soal membuat laporan berita acara yang disampaikan kepada pengawas. Nia Kurniawati, guru SMPN 11 Bandung, misalnya, membuat berita acara karena gambar dan tabel tidak muncul di layar komputer. Guru lain juga melakukan langkah serupa. (LUK/ELN)
selengkapnya

Selasa, 31 Juli 2012

Tips Pola Makan Sehat Saat Puasa

selengkapnya
REPUBLIKA.CO.ID, Berbagai variasi hidangan disediakan saat berbuka. Makanan-makanan itu memang menggiurkan namun belum tentu sehat. Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Perut adalah rumah segala penyakit dan penjagaan atas makanan adalah awal pengobatan. Permulaan segala penyakit adalah mengisi perut dengan berlebihan.''
Anggota Ikatan Dokter Pemerhati Pengobatan Timur, dr Sukarliono, menjabarkan cara memilih makanan sehat kala berpuasa. Ia menyebutkan, sistem pencernaan dibagi dalam tiga fase, yaitu saat pukul 04.00 hingga 12.00 sebagai fase pembersihan. Pukul 12.00 sampai 20.00 itu fase mencerna, dan pukul 20.00 hingga 04.00 adalah fase penyusunan.
Karena itulah, menurut dr Sukarliono, saat sahur sebaiknya kita jangan mengonsumsi makanan yang terlalu berat. Bahkan, kalau bisa tidak makan nasi. ''Cukup minum susu kedelai, jangan susu sapi karena tidak bisa dicerna. Ditambah dengan makan pisang atau kurma atau bubur gandum,'' jelasnya.
Bisa juga makan nasi, namun dalam jumlah yang tidak banyak. Nasi ini sebaiknya ditambah dengan lauk pauk yang bagus dan mengandung kedelai, seperti tempe. ''Hindari konsumsi daging atau ayam, karena susah dikunyah, dan akhirnya akan terjadi pembusukan. Makanlah sayur-sayuran yang banyak,'' jelasnya.
Jika ingin makan telur, yang baik adalah didadar setengah matang. Telur seperti ini lembut dan mudah dicerna. Selain itu, minum merupakan kebutuhan yang sangat penting, misalnya 3-4 gelas air putih ataupun jus saat sahur.
Sedangkan untuk berbuka, dr Sukarliono menganjurkan diawali dengan makanan manis, seperti kolak. ''Ini berfungsi untuk menaikkan gula darah. Habis turun dinaikan dulu,'' katanya.
Setelah itu, Shalat Maghrib dahulu, supaya memberi kesempatan pada tubuh untuk bersiap. ''Karena pencernaan merupakan pekerjaan yang berat,'' katanya.
Untuk makanan ringan (snack), ia menganjurkan asupan yang dikukus. Makanan seperti ini jauh lebih baik daripada yang digoreng. ''Makanan atau tepung yang digoreng itu mengandung acrilmida toksin, dan ini akan membebani liver. Kita akan jadi lemah,'' katanya.
Setelah selesai shalat, barulah makan berat. Tidak apa mengonsumsi nasi asalkan tidak banyak, dua centong cukup, kalau bisa satu centong. Untuk lauk, pilihannya sama, hindari daging dan ayam. ''Untuk minum pun sama, sebaknya empat gelas, bisa minum es buah atau air putih,'' katanya.
Dilanjutkan dengan shalat tarawih. Sehabis tarawih, bisa mengonsumsi buah. Misalnya pepaya, nanas, atau yang lebih bagus adalah apel karena mengandung banyak serat.
''Kita memang harus banyak mengonsumsi sayur dan buah. Supaya proses pembuangan lancar, toksin rendah, dan beban liver ringan,'' ujarnya. Menu makanan sehat seperti ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di luar bulan puasa.


Senin, 30 Juli 2012

Pelunasan BPIH 26 Juli - 31 Agustus

          
JAKARTA, suaramerdeka.com - Kementerian Agama, menetapkan waktu pelunasan Biaya Penyelenggaraan Haji (BPIH) 2012, dimulai pada 26 Juli sampai dengan 31 Agustus 2012. Bila sampai dengan 31 Agustus, masih tersisa kuota, maka waktu pelunasan akan ditambah.
"Bila sampai 31 Agustus belum juga terisi semua kuota yang kita miliki, maka waktu pembayaran akan dilakukan untuk tahap kedua, yaitu pada tanggal 3 sampai 7 September 2012," kata Sekjen Kemenag H Bahrul Hayat dalam konferensi pers di Kantor Kemenag Jl MH Thamrin, siang ini (25/7). 
Bahrul menambahkan pelunasan BPIH dilakukan di Bank-Bank Penerima Setoran (BPS) dengan waktu penyetoran pukul 10.00  sampai 16.00 WIB, untuk wilayah Indonesia Bagian Barat. Hal ini untuk menyesuaikan dengan waktu Bank Indonesia mengumumkan kurs Rupiah dengan Dolar AS, yang mana kurs itu bisa berubah setiap hari.
Dengan demikian waktu penyetoran untuk wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur, menyesuaikan dengan waktu Indonesia Bagian Barat tersebut.
"Dengan demikian untuk Bagian Tengah dimulai dari pukul 11.00 sampai 17.00, dan di wilayah Bagian Timur mulai pukul 12.00 sampai 18.00," papar Bahrul.
Menurut Bahrul, bagi calon jemaah haji yang sudah melunasi BPIH 2012, maka harus segera mendaftar ke Kantor Kemenag Kabupaten-Kota. Bila calon jemaah haji yang rencananya akan berangkat tahun ini, tapi tidak bisa lunasi sesuai deadlinenya, maka akan daftar tunggu yang akan  berangkat tahun berikutnya.
selengkapnya

Rabu, 11 Juli 2012

DPR dan Kemenag Sepakati Kenaikan BPIH 2012


Jakarta (ANTARA) - Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama menyepakati penetapan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2012 yang naik rata-rata sekitar 84 dolar Amerika Serikat.
"BPIH musim haji tahun 2011 rata-rata sebesar 3.533 dolar AS dan BPIH musim haji tahun ini rata-rata menjadi 3.617 dolar AS," kata Menteri Agama, Suryadharma Ali, usai rapat kerja antara Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.
Suryadharma Ali menjelaskan, kenaikan BPIH terutama karena adanya pada biaya penerbangan yang cukup tinggi yakni rata-rata sekitar 184 dolar AS.
Guna menekan kenaikan BPIH karena adanya kenaikan biaya penerbangan, menurut dia, Kementerian Agama akan melakukan pengalihan biaya pelayanan umum sebesar 100 dolar AS dari komponen biaya langsung menjadi komponen biaya tidak langsung.
"Dengan adanya pengalihan biaya pelayanan umum ini, maka usulan besaran BPIH yang diajukan Kementerian Agama kepada DPR merupakan usulan yang sangat raional," katanya.
Menurut dia, adanya kenaikan BPIH rata-rata sekitar 84 dolar AS pada musim haji tahun ini tidak bisa dimaknai pada kurs saat ini, karena calon jemaah haji sudah membayar BPIH dengan mata uang rupiah yang sesuai dengan kurs dolar pada saat membayar.
Padahal, kata dia, calon jemaah haji itu yang sudah membayar BPIH masih menunggu sesuai dengan daftar tunggu.
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI, Ida Fauziah mengatakan, besaran rata BPIH yang disepakati Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama, lebih rendah sekitar enam dolar AS dibandingkan dengan usulan awal Kementerian Agama.
Penurunan BPIH dari usulan awal Kementerian Agama tersebut, menurut dia, harus disambut gembira.
Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR RI menetapkan besaran BPIH tahun dengan dengan kurs Rp9.200 per dolar AS.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Gondo Radityo Gambiro mengatakan, dengan kenaikan rata-rata BPIH tahun ini maka biaya yang yang harus dibayar oleh calon jemaah haji rata-rata naik sekitar Rp2 juta.
BPIH yang disepakati Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR RI setelah mengalami kenaikan menjadi, untuk masing-masing embarkasi yakni embarkasi Aceh 3.328 dolar AS, Medan 3.388 dolar AS, Padang 3.404 dolar AS, Palembang 3.456 dolar AS, Jakarta 3.638 dolar AS, Solo 3.617 dolar AS, Surabaya 3.738 dolar AS, Banjarmasin 3.808 dolar AS, Balikpapan 3.819 dolar AS, Makassar 3.882 dolar AS, dan Lombok 3.857 dolar AS.(ar)

selengkapnya

Rabu, 30 Mei 2012

Persiapan Menghadapi Ujian Kenaikan Kelas


Pada saat kamu melakukan ujian kenaikan kelas (UKK) sesungguhnya kamu sedang menunjukan kemampuan diri. Ujian memberikan dasar evaluasi dan penilaian terhadap perkembangan belajarmu. Kiat berikut akan membantu kamu dalam menghadapi Ujian Kenaikan Kelas (UKK). Hari harimu dalam belajar selama di sekolah akan ditentukan dalam waktu yang sangat singkat jadi belajarlah dengan sungguh-sungguh.
1. Berdoalah kepada Tuhan dan Mohon Doa Restu kepada Orang Tua
Setiap keberhasilan yang kita raih di dalamnya ada keikutsertaan Sang Pencipta. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan, kita hendaknya memanjatkan doa agar diberi kesehatan, kemudahan dalam menghadapi ujian. Selain itu, jadikan perjuangan menghadapi UKK sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua tercinta. Oleh karena itu, kita perlu mohon doa kepada kedua orang tua kita agar diberi kemudahan dan kelancaran.
2. Belajar Kelompok
Dengan Belajar kelompok, kamu dapat berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Manfaatkanlah waktumu dengan belajar secara berkelompok.
3. Perbanyak Latihan soal
Kamu perlu membiasakan diri menghadapi beragam soal. Dengan sering kamu berlatih, kamu tidak akan cemas, grogi, atau takut lagi dalam mengerjakan dan menghadapi  soal UKK
4. Biasakan bersikap jujur dan sportif
UKK merupakan ajang yang sangat prestisius. Tidak mengherankan jika ada yang melakukan tindakan tidak terpuji dalam pelaksanaan UKK. Misalnya, membeli bocoran soal atau melakukan kecurangan saat UKK. hindari tindakan-tindakan seperti itu. Bersikaplah jujur dan sportif, niscaya Tuhan akan memberi kemudahan.
5. Hindari Belajar Sistem Kebut Semalam
Perlu diingat, belajarlah jauh-jauh hari sebelum hari ujian tiba. Usahakan jangan menggunakan sistem belajar kebut semalam. Justru pada hari-hari mendekati ujian, badan dan pikiran harus rileks. Jangan lupa, makanlah makanan yang bergizi.
Salam Dari Orang Pintar dan Jujur Mudah2an Kalian Semua Naik Kelas dengan prestasi yang kalian inginkan dan memuaskan.

selengkapnya

Selamat Tahun Baru 2013 !!! .

 
Powered by Blogger