Tingkat Kelulusan UAS-BN SD /MI Masih Bisa Berubah

Badan Standar Nasional Pendidikan menegaskan, tingkat kelulusan siswa peserta UAS-BN 2010 masih bisa berubah. Hal itu disebabkan karena dalam UAS-BN tahun ini, siswa yang tidak lulus, diberi kesempatan mengulang mata pelajaran yang nilainya masih kurang. “Peningkatan kelulusan masih bisa terjadi karena adanya UN ulangan. Namun yang perlu diperhatikan UAS-BN ulangan memiliki prosedur yang sama dengan UAS-BN utama,” kata anggota BSNP Mungin Edy Wibowo kepada Suara Merdeka, Minggu (25/4).

Tidak hanya itu, lanjutnya, tingkat kesulitan soal dan pengawasan sama dengan UAS-BN utama. Sehingga, bukan berarti siswa yang mengikuti UAS-BN ulangan pasti lulus atau lebih mudah dibandingkan dengan UAS-BN utama. “Yang diulang adalah mata pelajaran yang tidak lulus. Bila siswa yang tidak lulus dalam UAS-BN utama tidak belajar dari pengalaman tersebut, bisa saja yang berangkutan kembali tidak lulus,” ujarnya.Menurutnya, banyaknya siswa yang mengulang tak lepas dari ketatnya pengawasan yang dilakukan. Sehingga, kecurangan sangat sulit dilakukan karena tingkat kejujuran semua pihak meningkat dan UAS-BN didesain sedemikian rupa

.Masih adanya kesempatan di UAS-BN ulangan jelas berbeda dengan UAS-BN lalu, dimana berbagai upaya dilakukan agar peserta UAS-BN lulus. Sebab pada waktu itu, tidak ada UAS-BN UAS-BN ulangan.Dikatakan, nilai yang diambil dari peserta UN ulangan adalah nilai tertinggi. Bagi siswa yang tidak lulus dalam UAS-BN ulangan, maka yang bersangkutan diberi dua pilihan, yaitu mengikuti UAS-BN tahun depan atau ujian Paket.“Siswa diberi kesempatan untuk pindah jalur ke Paket B atau C.

Sedangkan siswa yang akan mengulang pada tahun depan, akan diserahkan kepada sekolah masing-masing. Apakah dia belajar lagi selama setahun ke depan, atau yang bersangkutan dipanggil untuk belajar lagi menjelang UAS-BN,” tuturnya.Mungkin menegaskan, master soal sudah siap dikirim ke provinsi yang siswanya ada yang tidak lulus UAS-BN. Sebab pada saat penyusunan soal UAS-BN utama, BSNP sekaligus menyiapkan soal UAS-BN cadangan dan ulangan.“Soal disesuaikan dengan jumlah peserta didik yang mengulang dan mata pelajaran yang diulang. Belajar dari pengalaman lalu, kemungkinan terjadinya soal yang tertukar sangat kecil,” tandasnya.