Selasa, 07 Desember 2010

Sebuah kejujuran yang di diidamkan.

Kejujuran…?? Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Jujur jika diartikan secara baku adalah “mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran”. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
Dan kondisi ini juga lah yg sedang di alami oleh bangsa Indonesia saat ini, banyaknya kasus² yg mencuat di permukaan mulai dari kasus KPK vs POLRI, BANK Century dan terbaru kasus Gayus. Ironisnya hampir semua kasus yg terjadi melibatkan instansi POLRI dan Kejaksaan. Ini membuat rakyat Indonesia berharap para pelaku di tuntut untuk menjunjung tinggi sebuah kejujuran dalam hal membongkar kasus yg ada. Tapi nampaknya rasa pesimistis tetap menghantui sebagian besar rakyat negeri ini terhadap kejujuran dalam mengungkap sebuah kebenaran bagi mereka yg di beri amanah. Semua tertuju pada sebuah kalimat “Rekayasa”, ahhh..ini mah klasikkkk…tapi paling tidak kita semua berharap kali ini benar² adanya sebuah kejujuran….amin
Lantas pertanyaannya adalah apakah kita sudah jujur pada diri sendiri? kemudian jujur terhadap orang lain? Lalu Bagaimanakah kejujuran itu dapat dipraktekkan dalam sehari-hari? Jawabannya adalah ada pada diri anda sendiri.

selengkapnya

0 komentar:

Selamat Tahun Baru 2013 !!! .

 
Powered by Blogger