Sabtu, 31 Desember 2011

Pergantian Tahun 2011 Ke 2012



TAHUN Baru biasanya identik dengan hal-hal yang menggembirakan. Bagi sebagian orang, Tahun Baru selalu ditunggu sebagai masa-masa untuk berlibur dan ber-refreshing setelah bekerja sepanjang tahun.

Rasanya sah-sah saja merayakan pergantian tahun (old and new) dengan berbagai pesta maupun acara seperti: kumpul bersama, mengadakan barbecue, pesta kembang api, hingga acara berkeliling kota untuk sekadar ikut meniup terompet di antara kemacetan lalu lintas di saat jam tepat menunjukkan pukul 00.00.

Akan tetapi, berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menyambut datangnya tahun yang baru juga harus dilihat dari manfaat maupun sisi negatifnya, dan bukan hanya berdasarkan kesenangan belaka.

Bermain mercon dan kembang api adalah hal yang sebaiknya tak dilakukan (lagi) dalam berbagai perayaan yang ada.

Sayangnya, dalam berbagai acara yang mengisyaratkan kegembiraan, bermain mercon dan kembang api sudah bagaikan hal yang tak terpisahkan. Bagi sebagian orang, merayakan pergantian tahun tanpa mercon atau kembang api, seperti ada yang kurang. Ya, kurang semarak, kurang gaul, kurang seru, dan kurang berkesan!

Tapi, sadarkah masalah yang ditimbulkan dari bermain mercon dan kembang api adalah masalah serius yang sedang menjadi perhatian dunia saat ini, yakni pemanasan global?

Bermain mercon/kembang api selain berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan seperti yang telah sering terjadi. Emisi yang dihasilkan dari pembakaran mercon dan kembang api dalam jumlah yang banyak dan dilepas ke udara, dapat memicu dan memperparah pemanasan global.

Dampak mengerikan dari pemanasan global tentunya merupakan hal yang telah kerap kita dengar, bahkan tak jarang kita rasakan juga, seperti kemarau berkepanjangan, timbulnya berbagai bencana kekeringan, gagal panen di berbagai negara yang memicu terjadinya kelaparan, mencairnya es di kutub yang memicu terjadinya banjir di berbagai negara, cuaca dan iklim yang tak menentu, serta berbagai penyakit yang timbul sebagai akibat dari rusaknya lapisan ozon Bumi, dan sebagainya.

Bayangkan, perayaan Tahun Baru Masehi adalah perayaan yang dilakukan semua orang tanpa terkecuali di muka bumi ini. Jika setiap kota di setiap negara dengan (hampir) setiap penduduknya merayakan Tahun Baru Masehi dengan mercon dan kembang api, berapa emisi yang sukses disumbangkan bagi Bumi? Bisa dibayangkan upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan Bumi yang telah susah payah dilakukan sepanjang tahun oleh sekelompok manusia, mungkin telah tersiakan dalam satu hari saja.

: "Tolong jangan lagi bermain mercon/kembang api" atau "Tolong jangan melakukan pembakaran kertas dan sejenisnya" untuk menghemat SDA dan menyelamatkan Bumi. Namun, ada yang berpendapat, jika kita tak bermain mercon/kembang api, bukankah mereka di belahan Bumi lain tetap ada yang bermain juga?

Dalam hal ini, alangkah baiknya jika kita dapat mengendalikan diri dan memulai sebuah tindakan baik dari diri kita sendiri, untuk kemudian menjadi teladan bagi orang lain. Selain itu, sedapat mungkin kita berusaha untuk tidak ikut merusak Bumi yang menjadi penopang kehidupan kita semua.

Meski bermain mercon/kembang api bukanlah penyebab utama pemanasan global atau rusaknya Bumi, namun usaha pencegahan kerusakan Bumi wajib kita upayakan dari hal paling kecil sekali pun. Dan, bukan karena sok idealis, tanpa mercon dan kembang api, bukankah tanggal 1 Januari tetap akan tiba dan berlalu untuk kemudian tiba lagi?

Mari sambut tahun baru 2012 dengan bijak dan tak lupa bersyukur atas berkat-Nya di hari kemarin dan kesempatan yang diberikan-Nya kepada kita untuk melangkah di tahun 2012.

Semoga dengan kesadaran kita, perayaan pergantian tahun tidak menjadi semacam upaya "menghancurkan Bumi". Selamat Tahun Baru 2012!

selengkapnya

Jumat, 30 Desember 2011

Menyongsong Tahun Baru 2012


  
                  Tahun baru. Sebentar lagi tahun 2011 akan berlalu, harapan dan keinginan disandarkan pada tahun 2012 nanti, yang digambarkan dengan shio Naga. Pertunjukan spektakuler, pesta kembang api, tiupan terompet, bahkan kegiatan yang bersifat religipun dilakukan dalam penyambutan tahun baru.
Selain melakukan pesta secara berkelompok, masing-masing individu tentu mempunyai evaluasi, target dan realisasi, demi sebuah perubahan di tahun baru. Ada beberapa hal pengalaman pribadi yang saya bagikan kepada sahabat dalam menyambut tahun baru.
               Introspeksi diri. Sebagai manusia tentu kita memiliki kekurangan, namun kadang kita tidak pernah mengakui hal itu, karena terbelenggu dengan ego berlebihan. Menyadari diri kalau pernah berbuat keliru dengan alasan “tak ada manusia yang sempurna” janganlah dijadikan untuk suatu pembenaran diri. Melakukan perbaikan terhadap kekeliruan yang kita lakukan sehingga tidak terulang kembali, itulah yang menjadi tujuan introspeksi diri.
                Bangkit dari masa lalu. Setiap individu mempunyai sejarah masing-masing. Pengalaman pahit yang kita alami terkadang membuat semangat kita menjadi lumpuh sehingga larut terlalu lama. Hingga suatu ketika seorang sahabat mengatakan, “Udahlah kawan, masa lalu itu adalah sebuah spion, dan masa depan adalah kaca depan. Spion hanya kaca kecil yang sesekali kamu lihat, namun kaca depan lebih luas dan itulah yang sering kamu lihat.”
                 Komitmen realisasi. Tidak salah jika orang mengatakan hidup adalah perjuangan. Jika kita bersemangat untuk introspeksi diri dan berkata “Saya harus bangkit,” bersemangatlah untuk memperjuangkan komitmen itu sendiri dan jangan setengah-setengah.
Jika ada kalimat yang salah selama kita bergaul, itu murni karena kekeliruan dan bukan kesengajaan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan semoga di tahun baru nanti kesuksesan senantiasa menghampiri sahabat semua.
                     “Tiada kata seindah syair, tiada mutiara seindah kebesaran hati sahabat, dan saat malam mulai menyapa, perlahan kupejamkan mata dan kusandarkan hati, hingga teduh dalam buaian sinar sang rembulan, tak terasa mentari bersinar membawa harapan-harapan baru untuk aku peluk dan mengucapkan, terima kasih Tuhan, jadikanlah kami lebih baik dari tahun sebelumnya.”

selengkapnya

Minggu, 18 Desember 2011

Study Tour ke Makam Bung Karno @ Candi Penataran


MBE dengan model PAKEMnya jalan terus! Banyak perubahan pada SD Kepanjen 7 Kepanjen Malang setelah kehadiran MBE dengan PAKEMnya. Sekolah tersebut betul-betul dapat dirasakan manfaatnya. Terbukti anak-anak berfikir lebih mandiri dan kreatif. Tanggal 17 Desember 2011, siswa-siswa kelas  5 sebanyak  48 anak melakukan study tour ke Candi Sawentar, Candi Penataran, Makam Bung Karno, dan Museum Bung Karno. / Perpustakaan
Dengan dipandu guru kelas  5 dan beberapa guru  lainnya yang mengikuti serta beberapa wali murid siswa-siswa mengunjungi peninggalan sejarah sebagai sumber belajar mata pelajaran IPS. Anak-anak senang sekali. Bersama teman-temannya mereka mencatat dengan seksama informasi dari pemandu.
Setelah itu anak-anak membuat laporan yang ternyata hasilnya luar biasa bagus. Setiap anak menulis laporan tentang kunjungan tersebut yang diketik dengan komputer. Salah satu murid membacakan laporannya. Di bawah tulisannya tentang makam Bung Karno. Itulah perubahan pendidikan pada SD Kepanjen 7 setelah hadirnya MBE dengan PAKEM-nya dan semoga terus maju.
Kebetulan Penulis adalah salah satu dari wali murid SDN Kepanjen 7 yang turut mengantar acara Studi tour tersebut  dan semoga tulisan ini bermanfaat dan berguna  bagi yang membutuhkannya.

selengkapnya

Selamat Tahun Baru 2013 !!! .

 
Powered by Blogger